Dulu ketika Tuhan menciptakan sapi, monyet, anjing dan manusia.Tuhan melakukan kesepakatan terlebih dahulu dengan mereka berempat untuk menentukan pekerjaan dalam kehidupan dan usia hidup mereka masing-masing.
Pada hari pertama, Tuhan menciptakan sapi
Tuhan berkata, “Hari ini kuciptakan kau sebagai sapi. Engkau harus pergi ke padang rumput, bekerja di bawah terik matahari sepanjang hari. Kutetapkan umurmu sekitar 50th.”
Sang sapi keberatan dengan kesepakatan tersebut,
Sapi berkata “Kehidupanku akan sangat berat selama 50 tahun, kiranya 20 tahun cukuplah, kukembalikan kepadamu yg 30 tahun.”
Maka setujulah Tuhan. Tuhan mengabulkan permohonan sapi dan menjadikan usianya menjadi 20 tahun.
Di hari kedua, Tuhan menciptakan monyet.
Tuhan berkata, “Hai monyet, hiburlah manusia, Aku berikan kau umur 20 tahun!”
Sang Monyet menjawab, “What? Menghibur mereka dan membuat mereka tertawa? 10 tahun cukuplah, kukembalikan 10 tahun padaMu.”
Maka setujulah Tuhan. Tuhan mengabulkan permohonan monyet dan menjadikan usianya menjadi 10 tahun.
Di hari ketiga,Tuhan menciptakan Anjing.
Tuhan berkata, “Apa yang harus kau lakukan adalah menjaga pintu rumah majikanmu. Setiap orang mendekat kau harus menggongongnya, untuk itu kuberikan hidupmu selama 20 tahun.”
Sang Anjing menolak, “Menjaga pintu sepanjang hari selama 20 tahun? No way! Kukembalikan 10 tahun padaMu.”
Maka setujulah Tuhan. Tuhan mengabulkan permohonan anjing dan menjadikan usianya menjadi 10 tahun.
Di hari keempat, Tuhan menciptakan Manusia.
Sabda Tuhan, “Tugasmu adalah makan, tidur, dan bersenang-senang. Inilah kehidupan, kau akan menikmatinya, akan kuberikan engkau umur sepanjang 25 tahun!”
Sang Manusia keberatan, katanya “Menikmati kehidupan selama 25 tahun? Itu terlalu pendek Tuhan. Let’s make a deal. Karena sapi mngembalikan 30tahun usianya, lalu anjing mengembalikan 10 tahun, dan monyet mengembalikan 10 tahun padamu, maka berikanlah semuanya itu padaku, semua itu akan menambah masa hidupku menjadi 75 tahun, setuju ?”
Maka setujulah Tuhan. Tuhan mengabulkan permohonan manusia dan menjadikan usianya menjadi 75 tahun.
Manusia memang makhluk yang memiliki akal budi dibandingkan makhluk hidup lain,
Tetapi manusia adalah makhluk yang “Tidak Pernah Puas”.
AKIBATNYA Pada 25 tahun pertama, kehidupan sebagai manusia kita makan, tidur dan bersenang-senang.
30 tahun berikutnya, menjalankan kehidupan layaknya seekor sapi, kita harus bekerja keras sepanjang hari untuk menopang keluarga kita.
10 tahun kemudian, kita membuat cucu tertawa dengan berperan sebagai monyet yang menghibur.
Dan 10 tahun berikutnya, kita tinggal di rumah, duduk di depan pintu, dan menggonggong kepada org yg lewat, Uhuk,,,, uhuk,,,,(batuk).
Marilah kita memanfaatkan waktu yang tersisa dari umur kita ini untuk hal-hal yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat kita. Marilah kita perbanyak berbuat kebaikan, jangan menunda-nunda amal kebaikan, karena belum tentu besok kita masih punya waktu untuk melaksanakannya. Kita tidak pernah tahu kapan ajal datang menjemput kita. Dan alangkah sangat menyesalnya kita, apabila dalam hidup kita ini, lebih banyak kita lewati dengan melakukan hal-hal yang akan kita sesali di akhirat kelak. Karena waktu yang sudah lewat, tidak akan pernah bisa kembali lagi.
“Mangkanya gunakanlah waktu dengan sebaik-baiknya”
1 Comments
Thank you for your visit
ReplyDelete