RENUNGAN IBU

RENUNGAN IBU
Suatu ketika seorang bayi siap untuk di lahirkan ke dunia.
Menjelang di turunkan dia bertanya kepada Tuhan, “para malaikat disini mengatakan bahwa besok engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara hidup di sana, saya begitu kecil dan lemah” kata si bayi
Tuhan menjawab “Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu
“Tapi di surga, apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi saya untuk bahagia” demikian kata si bayi.
Tuhan pun menjawab “malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya jadi lebih bahagia.
Si bayi pun bertanya kembali “Dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepada-Mu?”
Sekali lagi Tuhan menjawab, “malaikat mu akan mengajarkan bagai mana cara kamu berdoa”
Si bayi pun masih belum puas, ia pun bertanya lagi, “saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya?”
Dengan penuh kesabaran Tuhanpun menjawab, “malaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun”
Si bayi pun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya “Tapi saya akan bersedih karena tidah melihat Engkau lagi”
Dan Tuhanpun menjawab, “Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagai mana agar kamu bisa kembali kepada-Ku, walaupun sesungguhnya Aku selalu berada di sisimu”
Saat itu surga begitu tenangnya, sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirik bertanya “Tuhan. . . jika saya harus pergi sekarang, bisakah Engkau memberi tahuku siapa nama malaikat di rumahku nanti?”
Tuhan menjawab, “kamu dapat memanggil malaikatmu. . . IBU
1 Kenanglah ibu yang menyayangimu
Untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika engkau pergi.
Ingatlah engkau, ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu
Ingatlah engkau ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu?. . . . .
Dan ingatlah engkau ketika air mata menetes dari mata ibu mu ketika ia melihatmu terbaring sakit?
Sesekali, jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah tempat kau di lahirkan
Kembalilah memohon maaf pada ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu
Jangan biarkan engkau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di masa datang, ketika ibu telah tiada. . . . .
Tak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kita, Tak ada lagi senyuman indah. . . tanda bahagia.
Yang ada hanyalah kamar yang kosong tiada penghuninya, yang ada hanyalah baju yang di gantung di lemarikamarnya
Tak ada lagi dan tak akan ada lagi yang meneteskan air mata mendoakan di setiap hembusan nafasnya
Kembalilah segera. . . . .
Peluk ibu yang selalu menyayangimu. . . . .
Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik di akhir hayatnya
Kenanglah semua kasih dan sayangnya. . . . .

 Tulisan ini dapat dari Nonton video tentang renungan ibu seperti yang di atas.
Semoga yang baca ini dapat bermanfaat dan sadar betapa besar kasih sayang ibu itu.

Ada renungan lain tentang teman saya:
Ada teman saya kehilangan ayahnya, & dan pastiny sebagai wanita dia begitu kehilangan
tapi, dari pengalamannya, ada perenungan untuk kita, sudahkah kita ucapkan kata-kata sayang kepada orang tua kita saat masih ada kesempatan?
Sudahkah kita menjadi anak yang lebih berbakti?
Sudahkah kita meminta doa restu orang tua?
Sudahkah kita membalas kebaikan mereka?
Kalau kematian adalah akhir, sepantasnya kita bisa menghargai waktu yang kita punya, termasuk untuk orang tua kita.
Maaf kalo saya di rasa sok bijak.

Saya hanya berharap kita semua bisa saling mengingatkan satu sama lain agar kita bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Post a Comment

0 Comments